11 Maret, 2010

Winnetou I: Kepala suku Apache (Sinopsis Bab 1,2,3)

Bab 1

Karl May, seorang pemuda dari Jerman, merantau ke Amerika agar mendapatkan hidup yang lebih sejahtera daripada di tanah airnya. Dia bekerja dari satu tempat ke tempat yang lain dan akhirnya sampai di St. Louis. Disana ia bekerja sebagai guru pribadi dari sebuah keluarga Jerman.

Dia lalu berkenalan dengan Mr. Henry, seorang pembuat senjata yang menyebut dirinya The Gunsmith. Dia sering meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan Mr. Henry.

Saat berbincang-bincang, Mr. Henry menganggap Karl May adalah seorang Greenhorn, tapi Karl May membuktikan bahwa dirinya bukan seorang Greenhorn. Dia membuktikannya dengan kekuatan fisiknya, kecerdasannya, dan keahliannya dalam menembak dan mengendarai kuda.

Beberapa pekan kemudian, Karl ditawarkan untuk bekerja dalam proyek pembangunan rel kereta api sebagai surveyor. Proyek tersebut melewati daerah suku Indian termasuk dua suku terkenal, Apache dan Comanche. Maka, dibutuhkan keahlian Karl seperti seorang Westman, dan kecerdasan Karl yang merupakan orang terpelajar.

Keesokan harinya, ia bertemu dengan Sam Hawkens, Dick Stone, dan Will Parker yang merupakan pemandu dari Karl May dalam berkelana di daerah barat (Wild West).

Bab 2

Akhirnya, perjalanan Karl dimulai. Ternyata dia menemukan hambatan, teman kerjanya yang merupakan 12 westman, sangat malas bekerja dan akhirnya Karl May yang mengerjakan semuanya. Bahkan Insinyur kepalanya-pun juga sering mabuk-mabukan.

Pekerjaan 12 westman dan insinyur kepala itu-pun ketahuan oleh Kepala Insinyur terdekat. Pada saat itu terjadi perkelahian dan Karl May membela Kepala Insinyur yang lain. Karl merubuhkan satu orang yang bertubuh besar dengan satu pukulan. Sejak saat itulah, dia dijuluki Old Shatterhand.

Seiring berjalannya waktu, Sam Hawkens mengajarkan begitu banyak cara bertahan di Wild West dan menjadi Westman sejati. Sore-nya, Ia dan Sam Hawkens berburu bison. Mereka berhasil dan Karl menyelamatkan Sam dari amukan bison. Esoknya mereka berburu Mustang, Mereka berhasil dan Sam mendapatkan kuda sejenis Bagal (blasteran kuda dan keledai).
Lalu, mereka ingin berburu beruang grizzly. Tetapi, Karl dan Rattler , yaitu salah seorang westman yang bekerja pada proyek rel kereta api, sudah menemukan beruang itu terlebih dahulu dan akhirnya mereka melawannya. Karl membunuh beruang itu dengan beberapa tusukan di dada beruang itu dengan pisau.

Tiba-tiba, datanglah Klekih-Petra, seorang guru dikalangan Apache yang terpandang. Dia datang dengan dua orang lainnya yaitu Winnetou dan Intschu tschuna. Klekih-Petra berbincang-bincang dengan Karl May. Ternyata Klekih-Petra berasal dari Jerman.
Beberapa saat kemudian, saat di perkemahan, Rattler mabuk dan mengajak Winnetou untuk minum brandy. Tetapi ditolak oleh Winnetou dan Rattler menghina Winnetou. Winnetou menonjok Rattler sampai rubuh. Sesaat setelah Rattler sadar, Rattler menembak Winnetou tetapi dihalangi oleh Klekih-Petra. Akhirnya, dialah yang tertembak. Winnetou dan Intschu Tschuna sangat marah. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Klekih Petra meminta Karl untuk melindungi dan setia kepada Winnetou. Winnetou dan Intschu Tschuna lalu langsung membawa Jenazah Klekih-Petra.


Bab 3

Esoknya, Karl dan Sam Hawkens memberitahu insinyur kepala dan pekerja lainnya untuk bekerja lebih cepat karena adanya ancaman diserang oleh suku Apache. Karl dan Sam memutuskan untuk pergi menelusuri jejak Winnetou dan Intschu Tschuna. Selama perjalanan, Sam dan Karl berbincang-bincang mengenai berbagai macam hal dan sam mengajari Karl cara membaca jejak. Setelah beberapa lama, Sam memutuskan untuk kembali ke perkemahan.

Setelah sampai di perkemahan, mereka tidur. Pagi-pagi mereka terbangun dan melihat dikejauhan, 6 orang indian suku Kiowa mengikuti jejak mereka. Sam berbicara kepada Kiowa untuk membantu melindungi mereka dari suku Apache. Kiowa setuju karena Sam adalah teman Kiowa dan Kiowa juga merupakan musuh Apache. Sam meminta Kiowa untuk menangkap Winnetou dan Intschu Tschuna.



Sebenarnya, setelah Winnetou dan Intschu Tschuna tertangkap, Sam dan Karl akan membebaskan mereka. Mereka menyusun siasat ini agar mereka tidak dimusuhi lagi oleh Apache dan agar Winnetou dan Intschu Tschuna tidak mati di tangan Kiowa.

Akhirnya, pada malam hari, 50 suku apache sudah mengepung perkemahan. Dan akhirnya peperangan antara 200 Kiowa dan 50 Apache dimulai. Kemenangan diraih oleah Kiowa dan 50 Apache tersebut tertangkap dan diikat di tiang siksaan.

Karena merasa ditipu, Karl membebaskan Winnetou dan Intschu-Tschuna, tetapi mereka tidak melihat Karl. Karl pada saat itu memotong rambut winnetou sedikit untuk dijadikan bukti bahwa yang menyelamatkan mereka adalah Karl. Akhirnya Winnetou dan Intschu-Tschuna langsung melarikan diri dan selamat dari Kiowa.
Sesaat kemudian, penjaga Kiowa terbangun dan berteriak sekencang-kencangnya. Seluruh Kiowa dan Pekerja Rel datang ke tempat tersebut. Dan akhirnya Tangua, Kepala Suku Kiowa, datang dan memarah-marahi penjaga dari Winnetou dan Intschu Tschuna.

Bab 4
Karena mendengar kabar bahwa para Apache yang tertangkap akan dibunuh, Karl mencegah hal tersebut. Ia berkata kepada Tangua untuk tidak membunuh Apache. Tetapi Tangua menolak. Tangua menawarkan Duel pertarungan Hidup-Mati kepada Karl. Jika Karl kalah, maka seluruh Apache akan dibunuh. Dan jika Karl menang, maka seluruh Apache akan dibebaskan.

Maka, berlangsunglah duel antara Karl dengan salah satu prajurit Kiowa yang tidak terkalahkan. Berkat kecerdikan Karl, Karl dapat membunuh musuh tersebut. Karl menang, tetapi Tangua berkata bahwa akan membebaskan Apache tetapi tidak saat itu juga, karena pada kesepakatan, Karl dan Tangua tidak membicarakan waktu pembebasan.

Sesaat setelah itu, Winnetou datang bersama pasukan Apache yang lain untuk membebaskan Apache yang ditawan dan membunuh orang Kulitputih dan Kiowa. Pada saat peperangan, terjadi pertarungan antara Karl dengan Winnetou. Winnetou dan Karl akhirnya sama-sama tidak sadarkan diri.

Tiga minggu kemudian, Karl siuman (Walaupun sebenarnya selama tiga minggu itu Karl sempat membuka mata beberapa kali). Dia terbangun setelah demam tinggi dan sakit parah karena infeksi. Dia terbangun di ruangan yang nyaman. Disana ia dirawat oleh dua perawat. Salah satunya bernama Nscho-Tschi yang merupakan saudara perempuan Winnetou. Suku Kiowa dan kulitputih lain juga ditawan. Suku Kiowa yang ditawan dapat dibebaskan dengan cara memberikan beberapa ekor kuda. Sementara kulitputih akan disiksa sampai mati.

Ia dirawat sampai sudah cukup kuat karena ia akan dibunuh. Menurut adat Indian, seorang yang melakukan kesalahan besar harus disiksa secara perlahan sampai mati. Tidak dibiarkan mati begitu saja. Selama dirawat, Karl tahu bahwa ia akan dibunuh. Tetapi, dia tenang-tenang saja karena dia mempunyai bukti bahwa ia tidak bersalah.

Akhirnya, hari itu tiba. Suku Kiowa dibebaskan. Akhirnya tiba giliran Karl, Sam, Parker dan Stone. Mereka bertiga diikat dan diadili dulu. Intschu-Tschuna memberikan pidato, Tangua (yang sudah dibebaskan) juga sempat memberikan pidato. Tapi Tangua berkata bohong.
Sam dan Karl memberikan pembelaan. Akhirnya, Intschu Tschuna memutuskan untuk bertanding dalam pertarungan hidup-mati melawan Karl. Pertandingan tersebut dimenangkan Karl, tetapi Karl tidak membunuh Intschu Tschuna, melainkan hanya melumpuhkannya.

Setelah pertandingan, Winnetou akhirnya sadar bahwa Karl mempunyai hati yang baik. Sejak saat itu, mereka berdua menjadi dekat seperti saudara. Karl lalu bertanya kepada Winnetou, siapa yang benar, Karl atau Tangua. Tangua merasa diremehkan dan ia lalu mengajak Karl untuk Duel hidup-mati memakai senapan.

Dimulailah duel itu, Karl berkata akan menembak lutut kanan Tangua. Tetapi pada saat giliran Karl menembak, Tangua berdiri menyamping, menyebabkan Karl dapat menembak kedua lutut Tangua. Akhirnya, ditembakkanlah peluru itu dan akhirnya, Kedua lutut Tangua hancur oleh peluru.
Akhirnya, Karl, Sam, Stone dan Parker dapat merasakan kebebasan di lingkungan Suku Apache.






Analisis
Tema: Sebuah perjalanan tentang persahabatan dan petualangan di dunia baru.
Alasan: Karena cerita ini menceritakanpersahabatan Sam dan Karl dan petualangan Karl menghadapi berbagai macam hal baru di dunia Wildwest.

Amanat: -Tersirat: Pertemanan akan membuat segalanya lebih mudah
- Tersurat: “Kau tahu Sam, pertemanan kita membuat hal-hal menjadi lebih mudah”
Bukti: Karena cerita ini mempunyai banyak kisah persahabatan yang kuat antara Sam-Karl, atau Winnetou-Karl

Alur: Maju
Alasan: Cerita ini tidak mempunyai adegan dimana kembali ke masa lalu.
Bukti: Cerita ini dimulai dari perjalanan Karl ke Amerika sampai bertemu berbagai macam masalah di wildwest. Dan akhirnya berdamai dengan suku Apache.

Konflik: Karl, Sam, Stone dan Parker akan dihukum Mati oleh Winnetou.
Bukti: Kami akan dihukum mati pada hari itu, saya berusaha tenang tetapi tidak menggantungkan harapan pada seikat rambut itu.

Tokoh dan Penokohan:
-Karl: Tidak mudah menyerah: “Jika kita sudah menyerah duluan, berarti kita siap menerima kegagalan”
-Sam: Penyayang: “Kamu tahu bahwa aku tidak bisa meninggalkan kamu sendirian begitu saja Greenhorn”
-Klekih Petra: Bijak: “Dulu aku memang seperti berandal, tetapi sekarang saya rasa tidak”
-Intschu-Tschuna: Tidak sabaran: “Kita tidak bisa menunggu lagi, mereka harus segera dimusnahkan”
-Winnetou: Sabar: “Mari kita dengarkan dulu apa alasan mereka”
-Tangua: Licik: “Aku tau ia ternyata adalah seorang pembohong yang licik”
-Rattler: Penakut: “Dia sangat penakut, sebentar saja sudah meronta-ronta minta ampun”
-Nscho-Tschi: Penyayang: “Aku tidak mau melihat kamu mati”

Latar waktu: Musim panas
Bukti: Musim Panas ini akan saya lewati dengan berbagai banyak masalah di Wildwest
Latar Tempat: Padang Prairie Amerika Serikat
Bukti: Saya akan menemui banyak hal di Prairie ini.

Sudut Pandang: Pengarang sebagai tokoh utama
Bukti: Karena menggunnakan kata ganti pertama
-“Langsung saja saya mengendap-endap”
-“Kami akhirnya selamat dari masalah tersebut…

Tidak ada komentar: